27 October 2013 - Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Siapa yang tidak kenal Gunung Bromo? Pasti tau donk ya. Apalagi buat para traveler, Gunung Bromo sudah pasti masuk dalam bucket list yang kudu harus didatangi. Pamornya ga hanya di dalam negeri tapi juga terkenal di kalangan backpacker dan wisatawan asing. Buatku sendiri, perjalanan ke Bromo ini bukan pertama kalinya. Ini adalah kedatangan kedua yang tiba-tiba aja masuk dalam Itinerary trip Jawa Timur.
Masih ingat dulu, betapa exciting nya waktu itu bisa melihat sunrise langsung dari Gunung Pananjakan. Bukan masalah sunrise-nya, toh kita bisa melihat matahari terbit darimana aja, tapi soal view yang ada di depan mata ketika bumi sedikit demi sedikit terpapar cahaya mentari. Speechless, Awesome, Super Cool. Lukisan pagi yang indah dari Sang Mahakarya.
Gunung Bromo dengan kepulan asapnya dari dalam kawah yang masih aktif, Gunung Semeru dengan angkuh berdiri sebagai Atap tertinggi di Tanah Jawa yang juga dengan asap vulkanik yang keluar tiap 15 menit sekali. Gunung Batok yang terdiam tanpa aktifitas, menjadi saksi bisu hilir mudiknya jeep-jeep yang melewati Lautan Pasir. Dan kabut yang masih asyik menyelimuti perbukitan di sekitar Bromo dan desa Cemoro Lawang yang terdekat. Semua menyatu dalam sebuah bingkai harmoni alam yang menyihir setiap mata yang memandang.
Foto 2008 - Gimana ? Bentangan Alam yang Membuat Terpukau Kan.. |
Foto 2008 - Mejeng dulu di Bukit Penanjakan. |
Memasuki kawasan Taman Nasional dari desa Cemoro Lawang kami membayar tiket masuk sebesar 10ribu/orang dan 6 ribu untuk kendaraan. Desa Cemoro Lawang sudah menjadi desa yang melek dengan parawisata. Disini dengan mudah kita bisa menemukan homestay, hotel, warung makan dan operator tour yang menawarkan paket wisata Penanjakan - Bromo - Bukit Teletubis - Pasir Berbisik.
Dengan ketinggian 2.217 mdpl, Uda jam 5an pagi Cemoro Lawang masih dingin banget. Jangan main-main sama dinginnya Cemoro Lawang, rasa dingin rasanya menyebar rata walaupun lagi di dalam kamar. Jadi siapkan kostum yang proper kalau ga mau menggigil dalam kebekuan ;)
Pukul 5.30, Lautan Pasir masih dinaungi oleh Kabut, diambil dari Desa Cemoro Lawang |
Nice View dari Desa Cemoro Lawang, Sebenarnya dari sini bisa kelihatan 3 Gunung sekaligus, Gunung Batok, Gunung Bromo dan Gunung Semeru, cuma Semeru lagi ketutupan awan. |
Ciri Khas Bromo, Lautan Pasir, Kuda dan Jeep |
Narsis dulu sebelum nanjak…2 Jeep yang kami sewa, masih terawat dengan baik, padahal keluaran tahun 82, lebih tua dari aku malah :p Keren Yak dan Macho banget nih Jeep. |
Batas Parkir Jeep, Gunung Bromo kelihatan dekat, tapi itu masih perlu 1.5KM baru sampai atas Kawah. |
Langit begitu bersih pagi ini, awan tipis juga masih anteng terbang rendah dekat dengan deretan bukit-bukit. Gunung Batok masih dengan setia menyambut para pengunjung dari depan. Yup, gunung pertama yang bisa kami ajak berfoto bersama sambil menepis kebosanan berjalan kaki yang masih perlu kira-kira 1.5 KM untuk sampai di atas Kawah Gunung Bromo.
Gunung Batok buatku sangat fotogenik ditengah padang pasir ini, berbalut rerumputan hijau kekuningan, sekeliling badan gunung penuh guratan yang entah bagaimana secara alami bisa rapi terbentuk seperti itu. Gunung Batok hanya untuk dipandang dan dikagumi, tidak ada jalur trekking untuk naik ke puncak gunung ini.
Cheers..Masih Semangat 45 untuk Trekking ke atas, betis melocot abis trekking dari Ijen dilupakan sejenak :D |
Di Tengah Padang Pasir dan dibawah kaki Gunung Bromo, menyendiri sunyi Pura Luhur Poten yang biasanya digunakan oleh Suku Tengger untuk ritual pemujaan seperti Upacara Yadya Kasada/Kasado yang sangat terkenal. Kita bisa datang pada bulan kesepuluh hari ke 14 dalam penanggalan Jawa untuk melihat upacara persembahan hasil bumi dan ternak yang dilempar ke dalam Kawah Bromo.
Begitulah umat Hindu, selalu punya cara tersendiri mengekspresikan rasa syukur. Menjalin hubungan khusus dengan Hyang Widhi dengan cara yang sakral dan penuh misteri. Selalu berusaha menjaga harmoni dengan gunung berapi, karena mereka percaya bahwa Gunung adalah tempat bersemayamnya para Dewa. Diam-diam aku sepertinya mengagumi kepercayaan mereka. Kaum minoritas yang masih berpegang teguh pada adat, budaya dan kepercayaan yang diwariskan secara turun temurun. Seperti hal nya kalau mampir ke Bali, budaya dan ritual Hindu sangat kuat ada di setiap sudut.
Yang biasa naik gunung, trek naik ke Kawah Bromo sih ga ada apa-apanya, tapi kalau dengan betis yang masih pegel, bikin ngosh-ngoshan. Trek berpasir bikin langkah ku juga kepayahan, udah gitu banyak ranjau eek nya kuda yang harus dihindari haha plus sibuk menjaga paru-paru agar tidak terlalu menghirup debu pasir vulkanik yang terbang dari langkah kaki pengunjung maupun hentakan kaki kuda. So, jangan lupa lengkapi diri dengan masker.
Berdebu….Siapkan Masker |
Klimaksnya, 250 anak tangga (katanya sih, mana sempat mau ngitung, napas aja tersengal-sengal) menjulang tinggi dengan kemiringan 45 derajat. Minta ditaklukan dulu sebelum kita bisa menikmati pemandangan indah khas Gunung Bromo. Bagi yang takut ketinggian, deretan anak tangga ini pasti bikin kaki gemetaran dan ga berani lihat ke belakang. Trus, kalau turun gimana? kan mesti lihat ke bawah. Nah hilangkan dulu rasa takutnya hahaha.
My Genk di Trip ini... |
Tinggi kan?? Bikin Lutut Gemetaran ?? ;) |
Inilah Pemandangan yang bisa kita "cicipi" dari atas |
Kawah Bromo yang masih asyik ngepul..Status : Normal |
Gunung Batok dan Tangga Bromo |
Jeep dengan Butiran Debu nya di Lautan Pasir |
Jeep Warna-Warni di Parkiran |
Badung nih, sudah diluar jalur aman..Ngantri foto duluuu :D |
Diatas Puncak Bromo ini pijakannya ga lebar, cenderung sempit dan terbatas. Tapi yang ngumpul diatas ini ramai banget. Ehm, sempat berimajinasi gimana kalau tiba-tiba tanah ini tidak kuat menopang beban manusia. Makanya, kalau sudah puas menikmati panorama dari atas, giliran ama yang lain biar mereka bisa naik dan ga pada numpuk diatas semua.
See, Rame bukan orang-orang yang mengelilingi pinggir kawah... |
Wangi semerbak Indomie dari warung-warung dipinggir, menggoda kami untuk mampir mencicipi sarapan yang sama. Yah memang ada untungnya juga sih ada warung-warung kecil seperti ini, lebih cantik lagi kalau bisa diatur lebih rapi. Seninya makan indomie disini, rasanya jadi lebih enak karena bumbunya bertambah, rasanya jadi kreyes-kreyes di gigi hahaha…kecampur butiran pasir yang melayang mampir di mangkok ;)
Oh oh ceritanya udah panjang, belum juga cerita pas lagi di Bukit Teletubbies dan Pasir Berbisik hehe. Bercerita tentang Bromo memang kata-kata tidak akan cukup melukiskan indahnya salah satu tanah para Dewa ini. Masyarakatnya, budayanya, alamnya, semua saling menjaga agar tanah leluhur ini bisa tetap memberi kehidupan sampai pada anak cucu mereka.
Oh oh ceritanya udah panjang, belum juga cerita pas lagi di Bukit Teletubbies dan Pasir Berbisik hehe. Bercerita tentang Bromo memang kata-kata tidak akan cukup melukiskan indahnya salah satu tanah para Dewa ini. Masyarakatnya, budayanya, alamnya, semua saling menjaga agar tanah leluhur ini bisa tetap memberi kehidupan sampai pada anak cucu mereka.
Lain waktu, aku akan kembali lagi ke tanah ini, tanah dengan alamnya yang selalu keren dan ga ngebosanin. Kalau dulu pertama kali ke Bromo hanya menginap satu malam karena bagian dari trip trekking Gunung Semeru, kali ini juga tidak menginap karena 1 hari langsung ngebut ke banyak obyek wisata. Nanti, aku akan sempatkan waktu bisa menginap 2 malam disini, lebih santai dan bisa berbaur dengan masyarakat disekitar. It's future plan, finger crossed ;)
Well, cerita di Bukit Teletubis dan Pasir Berbisik akan dilanjutkan di posting berikutnya…Udah kepanjangan hahaha.
Related Post :
:: Amazing Trip Part #1 : Sejenak Merasakan Afrika Van Java, Taman Nasional Baluran
:: Amazing Trip Part #2 : Kawah Ijen, Antara Kerasnya Hidup Para Penambang dan Keindahan Alam-nya
:: Amazing Trip Part #3 : Jember, Pesisir Selatan Yang Tidak Kalah Indah
:: Amazing Trip Part #5 : Pesona Bromo Lainnya : Bukit Teletubbies, Pasir Berbisik dan Air Terjun Madakaripura
Related Post :
:: Amazing Trip Part #1 : Sejenak Merasakan Afrika Van Java, Taman Nasional Baluran
:: Amazing Trip Part #2 : Kawah Ijen, Antara Kerasnya Hidup Para Penambang dan Keindahan Alam-nya
:: Amazing Trip Part #3 : Jember, Pesisir Selatan Yang Tidak Kalah Indah
:: Amazing Trip Part #5 : Pesona Bromo Lainnya : Bukit Teletubbies, Pasir Berbisik dan Air Terjun Madakaripura
sis dikau bawa lensa apa buat hunting fotonya ?? hehehe
BalasHapusHallo sis/bro, pake kamera D90 18-105mm :) thanks sdh mampir n comment yo
Hapus