Rabu, 21 November 2012

Pesona Yogyakarta - Part 2 : Prambanan dan Malioboro

Hari ke 2 : Prambanan dan Menyusuri Malioboro 

Kalo kemarin sewa mobil ke gunung kidul, hari ini akan full ngeteng alias angkot to angkot dan jalan sehat :p
Well, misi hari ini tengok-tengok bangunan bersejarah masa lalu jaman manusia masih asyik temenan sama jin dan sekutu-sekutunya :p Jaman Roro Jonggrang yang dongengnya masih diperdengarkan untuk anak-anak. Dan jaman dimana Hindu dan Buddha menguasai Nusantara. Sebelum menuju Candi Prambanan, kami menyusuri Universitas Gajah Mada (UGM) dulu. Univ ini luas sekali dengan beberapa gedung yang terpisah antar fakultas. 

Kompleks UGM terbilang rame jika hari minggu, banyak yang jualan makanan dengan gaya lesehan, kami aja udah termasuk kesiangan keliling disini jadi yang jualan udah pada abis. Akhirnya melipir ke rumah makan SGPC Bu Wiryo yang ternyata cukup famous juga nasi pecel nya :) yang makan rame dan tentu memang benar enak. 


Berpose depan signboard UGM :)
Nasi pecel nya enakkk...
Asyiknya Yogya transportasinya lumayan rapi dan terjaga. Mungkin karena kotanya juga masih sepi jadi kelihatan teratur dan ga sumpek. Kami menggunakan feeder bus / Trans Yogya menuju Candi Prambanan.  Perjalanan ada sekitar 1jam karena banyaknya halte bus yang harus dilewati. Bus nya juga nyaman dan masih bersih, mungkin Yogya baru akhir-akhir ini mengaplikasikan transportasi feeder bus seperti ini. Oh ya, walaupun Yogya sempat disinggahi gempa hebat di Mei 2006 namun tidak begitu kelihatan bekas-bekas reruntuhannya, yang berarti Yogya cepat recovery

Peta mapping trayek Trans Yogya
End to End jalur trayek Trans Yogya
Kompleks Candi Prambanan ada di daerah Sleman, salah satu area yang cukup parah terkena gempa yang terjadi pagi hari hampir jam6 pagi. Efeknya, banyak candi terutama candi utama yaitu Candi Siwa yang menjulang tinggi 47meter rusak berat. Banyak batuan candi roboh dan berserakan. Padahal sudah 2 tahun dari gempa itu kunjunganku kesini, sayang nya Candi Prambanan masih under contruction atau perbaikan. Sayang banget ya jika peninggalan karya besar manusia jaman dahulu harus rusak dan menjadi tidak seperti semula lagi. Selain rusak sama alam seperti gempa ini, yang paling sering terjadi malah dirusak oleh manusia-manusia jail yang tidak menghargai betapa berharganya peninggalan seperti Candi Prambanan. 

Prambanan before Gempa Mei 2006
After Gempa - Rusak berat
Karena masih dalam perbaikan, 3 Candi utama dipagari dan pengunjung tidak boleh masuk hiks..hikss..jadi cuma bisa lihat-lihat dari luar candi..biarpun begitu akupun tetap terkagum-kagum. Karya seni ini sungguh detail, relief-relief terpahat dengan apik dan halus di dinding candi padahal jaman dulu peralatan tidak secanggih jaman sekarang. Relief bercerita mengenai Ramayana, cerita romantis antara Rama dan Sinta. Cerita Ramayana sendiri aslinya berasal dari India. Setiap malam bulan Purnama selalu diadakan panggung seni budaya yang menceritakan kisah Ramayana ini dengan berlatarkan Candi Prambanan sebagai background dengan lighting yang keren. Kapan-kapan ada kesempatan lagi ke Yogya aku mau lihat langsung. 

Candi Prambanan lumayan rusak berat akibat gempa
Patung-patung kecil yang terpahat di dinding candi..Detail..

Walaupun masih dipugar tapi minat pengunjung masih tinggi, tetap aja rame. Area Candi ini luas jadi abis melihat-lihat 3 candi utama, kami pilih naik kereta penumpang yang dipake untuk mengajak pengunjung keliling kompleks saking gedenya. Disini ada banyak candi lainnya, katanya total ada sekitar 240 candi..kalau mesti jalan kaki sih ga kuat banget, mana panas minta ampun. Walaupun area Candi dikelilingi oleh pepohonan dan taman, tetep aja ga bisa meredam gahar nya Mr. Sun, jadi jika kalian mau kesana, bawa payung adalah keputusan bijak ;) eh tapi bisa sewa disana juga

Foto Full team, depan Candi Shiwa


Sepertinya Candi yang belum selesai, jin-jin sudah males nyelesain :p

Siapkan Payung
Candi Sewu, satu-satunya Candi Budha di kompleks ini
Habis melihat,muter kompleks candi dan tentu foto-foto yang banyak, kita bisa mampir untuk melihat-lihat atau membeli souvenir khas Prambanan yang terdapat di pintu keluar. Banyak toko yang menjual seperti baju bergambar landmark Candi Prambanan atau ukiran kayu replika 3 candi Trimurti, yang pasti harus pinter-pinter nawar aja kalau tertarik dan murah-murah juga karena hampir semua toko menjajakan barang yang sama,sebenernya kasihan juga jadi pada saingan gitu.

Toko-toko suvenir
Ok, Candi Prambanan sudah selesai ditapaki :) dan perjalanan lanjut menuju Candi Borobudur.."yihaa sebentar lagi salah satu impian akan terwujud" pikirku dalam hati. Perjalanan menuju Borobudur terbilang cukup jauh, dari Yogya sekitar 45km ke arah utara menuju Magelang. Terasa lebih jauh terlebih karena kami menggunakan angkutan umum yang banyak berhentinya dan ngetem menunggu penumpang :( Sampai di Terminal Jombor kami harus ganti bus lagi yang kearah Borobudur. 

Pokoknya dari Yogya ke Borobudur ini tidak rekomen d naek bus..Waktu banyak abis dijalan dan you know what..dari jam3 sampe Borobudur udah jam5 sore dan yang bikin shock Borobudur sudah tutuppp..mau nangis darah denger kata-kata tutup waktu itu. Mana beberapa temanku yang lain sudah malas rasanya kalau besok harus balik lagi dengan rute yang sama dan naik bus lagi.. Waduhh gawat ni..so mulailah aku dengan gimana caranya menyakinkan temanku yang lain bahwa besok pagi kita kembali lagi kesini..Masak sudah ke Yogya dan tujuan utama nya Borobudur malah tidak ter-realisasi yang berarti impian ku juga akan menguap lagi..Oh tidakk.. Akhirnya tercapailah keputusan kami akan kembali lagi besok dan akan menggunakan sepeda motor..haha aku malah lbh senang dengan sepeda motor, sekalian bisa langsung merasakan menyusuri jalanan pedesaan yang kiri kanan nya sawah..Nah aku juga sudah lama pengen jalan-jalan pake motor seperti ini, aku sukaa suasana ijo royo-royo persawahan yang bikin hati adem.

Terminal Jombor, dari terminal ini lanjut ke Borobudur
Jalan balik ke Yogya mau ga mau menggunakan bus lagi dan rute yang sama juga. Kami memutuskan malam ini menghabiskan waktu dengan keliling di daerah Malioboro. Kawasan ini salah satu icon Yogya, orang-orang ke Yogya pasti pernah mampir kesini. Disini pusat ole-ole, banyak toko dan pedagang pinggiran yang jualan banyak macam barang seperti baju,aksesoris,batik,replika landmark Yogya, barang-barang perak, dll. kalau kita menyusuri dari ujung ke ujung jangan takut kalo tadinya menyesal uda melewati barang yang ragu-ragu untuk dibeli karena pasti akan menemukan lagi barang yang sama dijual oleh penjual lain. Jadi puas-puasin aja liet-liet dl baru beli kemudian :D Yang pasti harus pinter tawar menawar. Para penjual juga sudah terbiasa dengan para turis asing, dan bisa bahasa inggris ala pasar,aku pun dari beberapa penjual ditawari dagangannya pake bahasa inggris,dikira turis dari Jepang hahaa. Kalau malas harus tawar menawar bisa masuk dan belanja di Minota, semacam toko ole-ole serba ada dan harga pas jadi tidak takut dibohongi. kalau di Bali toko ini yah seperti toko Krishna.


Suasana malam di Malioboro asyik, banyak jajanan juga, kami mengisi perut dengan sate ayam dan wedang ronde (menu nya ga nyambung yak) yang dijajakan di pinggiran jalan. Dekat Malioboro ini ada Benteng Vredeburg, benteng bekas peninggalan Belanda, cuma kami tidak masuk hanya melihat benteng yang bercat putih tersebut dari kejauhan. Malioboro emang terkenal dengan suasana malamnya yang khas, lampu jalan yang remang-remang (bukan mesum ye:p ), banyak lesehan dan pengamen, di bahu jalan penuh dengan parkiran kendaraan wisatawan maupun orang lokal yang berarti jalanannya cukup sesak saking rame nya. Tapi itu semua tidak mengurangi pesona Yogya. 



Ga mau melepas malam begitu cepat, kami masih ogah pulang padahal badan uda capek, lengket, kucel, bau asem hahaha uda berapa jam ga mandi soalnya dan keringetan. Kami masih duduk-duduk menikmati malam di ujung jalan Malioboro yang menghadap Bank Indonesia. Di lokasi ini ada monumen yang berisi tapak tangan pejabat, jadi ya kerjaan kami foto-foto iseng dulu :D baru rela pulang hahaha..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Chapter #3, Beautiful Rinjani : Day 2 - Duka Lara dan Nikmat Menuju Plawangan Sembalun

Hari ini akan menjadi hari penuh tantangan. Bukit Penyesalan yang sudah ku dengar jauh hari akan menjadi ujian berat untuk kaki ku. Na...