Jumat, 16 November 2012

Mengejar sukacita Natal

Sebentar lagi ngak tau- tau sudah mau Natal lagi..ehm..so fast..berarti tahun ini akan segera berakhir, muncul lagi tahun yang baru..Ada beberapa hal yang pengen aku perbaiki dari kesalahanku. Aku mau merayakan Natal dengan penuh suka cita seperti tahun-tahun sebelumnya. Enggak hanya terhadap sesamaku manusia, untuk Tuhanku juga aku mulai berubah..Aku bersalah. Entah mulai dari kapan juga waktu Minggu ku bukan ku prioritaskan lagi ke gereja, entah alasan apa yang berhasil menstimulus otakku sehingga bisa melakukan itu. Tidak seperti tahun sebelumnya dimana bolong ke gereja itu sangat minim sekali, sekarang malah sebaliknya, ke gereja jadi minim sekali. 

Aku juga udah mulai jarang berbicara secara intens kepada Dia. Dan tentu aku juga tidak mau pembicaraan ku baru dimulai lagi jika aku punya permohonan dan masalah aja.Dan ketika aku tidak terlalu diberkati atas tiap apa yang kulakukan di tahun ini, aku harus bisa menerimanya. Aku juga udah lupa kapan pengakuan dosa terakhir kulakukan, padahal itu penting sekali untuk diingat..Sepertinya Paskah tahun ini aku juga absent menggunakan kesempatan itu..Jangan-jangan Natal tahun lalu juga aku lewatkan..Ahh aku benar-benar lupa..Ya sudah, yang lalu biarlah berlalu, yang penting Natal tahun ini tidak melewatkan lagi

Natal tahun lalu aku merayakan dengan suka cita,banyak hal yang benar-benar kusyukuri. Tahun lalu mendekati Natal, aku punya kesalahan terhadap seseorang, untungnya termaafkan;) sehingga aku masih bisa merasakan suka cita. Dan kembali lagi tahun ini, kesalahan yang berbeda muncul dan lebih fatal tingkat kesalahannya -_- dan sampai saat ini pintu maaf sedang dibuang kuncinya :| dan masa hukumannya lebih lama. Dia berarti buatku walau aku tidak bisa menjabarkan alasannya secara logika, mungkin secara hati bisa haha..Ingat harus berfikir lebih banyak secara logika sekarang jangan bawa-bawa hati ;) Berarti aku mesti mengaktifkan gaya kerjaku dalam berfikir mengenai hal ini, perlu jelas bibit bebet dan bobot nya, perlu justifikasi yang jelas dan perhitungin sebab akibatnya..Mungkin kalau perlu sampai analisa SWOT dibawa-bawa kesini hahaha...:p

Karena dia berarti, aku harus bisa memperbaiki kesalahanku, tapi sekarang aku sedang kehilangan ide mau atau mesti ngapain. Tidak seperti biasanya ide-ide gampang muncul, yang tergila sekalipun haha..Jadi ingat hal-hal yang pernah dilakukan. Mungkin gara-gara saat ini gerakan ku terbatas juga. Memang maaf bukan hal yang mudah apalagi jika sudah merasa sakit hati (aku tidak pernah bermaksud hal ini terjadi) yah tapi itu tantangan ku juga, aku yang memulai kesalahan yah aku yang perlu memulai memperbaiki bukan mengakhiri. 

Sebenernya aku bukan typical gampang menyerah, nah kali ini aku perlu kasih waktu dan batas untuk diriku dalam bertindak. Aku harus hati-hati..Aku akan berbicara lagi, jika usahaku ini sudah kulakukan dan tetap kunci maaf itu masih nyangkut di semak- semak berduri , aku harus terima dan aku tidak perlu menyesal karena setidaknya aku sudah punya keberanian dan usaha. Yang berarti mau tidak mau aku harus bisa melupakan dan tidak menjadikannya lagi buah pikiran. Harapanku tetap aku bisa merasakan Natal yang penuh suka cita seperti tahun-tahun sebelumnya dengan bersuka cita juga bersama orang-orang yang kusayangi. 

Aku menyenangi suasana Natal, tahun ini mau beli pohon Natal ah di rumah yang tidak terealisasi di tahun lalu..Makanya apa yang perlu diperbaiki dan yang tidak mau jadi ganjalan hati di tahun depan, harus kulakukan dan beres sebelum Natal tiba..





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Chapter #3, Beautiful Rinjani : Day 2 - Duka Lara dan Nikmat Menuju Plawangan Sembalun

Hari ini akan menjadi hari penuh tantangan. Bukit Penyesalan yang sudah ku dengar jauh hari akan menjadi ujian berat untuk kaki ku. Na...