Jumat, 26 September 2014

#4 Bali Beach : Para Pandawa Juga Punya Pantai di Bali :)

Dari Bangli yang posisinya di Bali Utara ini aku berpikir kalau makan siang sekalian di Ubud adalah rangkaian schedule yang tepat. Dan ternyata kesalahan besar dan jadi penyesalan haha. Sebenernya ga salah juga kalau memang tujuannya setelah dari Ubud mainnya masih di sekitar situ juga, misalnya lanjut ke Kintamani, Danau Batur atau turun ke Tanah Lot. Tapi kami  donk yang agak aneh ini malah mau lanjut ke Bali Selatan untuk obok-obok pantai baru disana hehe. 

Dari Bangli ke Ubud itu jauh sekali walaupun kelihatan di peta dekat. Jadi ga ada rute potong yang bisa menghubungkan kedua area ini, malah sebaliknya kita harus memutar jalur menuju kearah Kintamani dan baru turun ke daerah Ubud..What a Perfect Rute !! *nyindir. Ditambah lagi karena budaya dan adat istiadat di daerah rute ini sangat kental akibatnya jalanan sering melambat karena ada kegiatan keagamaan dan rute pun beberapa kali dialihkan x_x.

Alhasil boro-boro bisa lunch di Bebek Bengil Ubud, yang ada cuma bisa ngebayangin bebeknya aja haha. Taunya langsung aja dari Bangli meluncur ke daerah Uluwatu. Well, kami skip Ubud, perut pun udah kasihan banget daritadi cuma dikasih janji surga akan ketemu bebek wakaka :D Akhirnya baru Lunch jam 3an dan untung ketemu Nasi Campur yang enak di sekitar Nusa Dua. Warung dengan label Nasi Ayam Ibu Oki ini sungguh memberi kenikmatan disaat perut lagi genting berat begini hahaha. Nasi Campur nya memang enak dan bisa request pedas atau ga pedas. 

Perempuan Bali Dalam Parade Upacara Adat, Potret yang Terlihat Ketika Melewati Daerah Ubud
Lelaki Bali yang Memainkan Musik Mengiringi Perempuan-Perempuan Bali :D

2 tahun terakhir ini Bali Selatan menambah pesonanya untuk menarik wisatawan dengan membuka pantai-pantai baru. Yang aku tau ada 2 pantai baru yaitu Pantai Pandawa dan Pantai Balangan. Kami memilih Pantai Pandawa secara nama kan lebih keren hehe. Ga dink bukan karena namanya juga tapi kalau dari hasil browsing lumayan bikin penasaran. Pantai Pandawa terletak di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Kalau di peta lokasinya berada paling bawah pulau Bali yang langsung berhadapan dengan Samudera Hindia. Ya kalau bingung, ga jauh dari Uluwatu dan dekat dengan Finns Beach Club. 

Sebenernya Pantai Pandawa bukan pantai yang benar-benar baru juga, sudah ada sebelumnya cuma pamornya belum sebersinar saat ini hehe. Dulu dikenal oleh penduduk setempat sebagai Secret Beach karena letaknya yang susah dijangkau dan berada di balik bukit-bukit kapur. Akses jalannya belum berbentuk, mungkin dulu antara ada dan tiada jadi disebut Secret Beach hahaha *Sotoy dink statement yang terakhir. 

Anyway, ciri khas area Pantai Pandawa ini di kiri dan kanan jalannya kita akan melihat tebing-tebing kapur yang dipapas. Gede juga effort yang dikeluarkan untuk membuat pantai ini punya akses yang bagus. Pemandangan yang sama kalau kita ke Garuda Wisnu Kencana (GWK) dimana Bukit Kapur dibelah dan diatur dengan rapi. Jalanannya dibuat berkelok dan makin menurun sampai bentangan laut luas memenuhi pandangan. 
Eng ing Eng…Di Balik Bukit Terbentang Laut Luas..
Pantai Pandawa Dari Atas Bukit Kapur, Kelihatan kan Lagi Surut Lautnya...

Nah, yang membuat lebih special dan memperkuat sosok Pandawa yang melekat di nama pantainya ini, bukit kapur ini dibolongi dan didalamnya bertengger masing-masing para Pandawa. Total ada 6 Patung yang dimulai dengan Dewi Kunti sebagai Ibu para Pandawa. Kemudian berikutnya Dharmawangsa alias Yudhistira, Bima, Arjuna, dan si kembar Nakula dan Sadewa. Tiap Patung mewakili karakteristik unik masing-masing sosok, ada yang terlihat memegang senjata khas seperti Gada pada sosok Bima dan Pedang pada sosok Yudhistira. 
Dewi Kunti - Ibu Para Lima Pandawa
Yudhistira alias Dharma Wangsa dan Penggemarnya :D
Bima, Dengan Gada Raksasanya...
Arjuna, Si Tampan Pemegang Panah
Si Kembar Nakula
Sahadewa
Patung-patung ternyata dibuat dari hasil donasi, nama para donatur pun terukir indah dibawah nama tiap patung hihi. Contohnya PT. Astra International sebagai donatur untuk Patung Dewi Kunti, ada juga dari perorangan seperti wakil Bupati Badung Drs. KT. Sudikerta pada Patung Bima. 

Pas kami kesana lagi ada semacam upacara adat di Pura yang letaknya di tepi pantai dan di tengah-tengah pengunjung juga. Pengunjung pun bisa ikutan merasakan aura sakral di tengah mereka. Pantai Pandawa juga bukan pantai biasa, di pantai ini terdapat banyak kawasan suci yang terlihat maupun tidak terlihat. Malah, ada larangan kuat untuk tidak bercinta di kawasan ini, ada plang peringatannya lho haha. "KAWASAN SUCI, Mohon Untuk Tidak Melakukan Kegiatan Seksual di Area Tempat ini " Siap-siap digerek dan kena hukuman adat kalau kepergok hihihi. Peraturan ini berlaku untuk bule sekalipun lho. 
Upacara Adat di Tengah Pengunjung
Kalau typical pantainya adalah pantai keluarga menurutku. Kenapa? Karena pantai ini sangat aman untuk bawa anak-anak. Walaupun berhadapan langsung dengan Samudera Hindia tapi ombaknya sudah duluan pecah terhalang di tengah laut. Aktifitas berenang di pinggir pantai, berkano ria di tengah riak laut yang tenang, berjemur di pasir pantainya yang putih adalah serangkaian aktifitas yang bisa memanjakan kita menikmati liburan disini. 
Payung-Payung Peneduh yang bisa disewa
Pasir Putih...
Tapi jangan harap pantainya sepi ya hehehe, rame booo. Aku aja jadi malas pas sampe situ. Rame sekali. Kebanyakan didatangi sama wisatawan dan orang lokal. Kita bisa sewa kursi pantai juga untuk leye-leye yang banyak tersedia di pinggir pantai. Kelihatan juga banyak yang asyik menikmati jagung bakar di warung-warung yang ada. Karena udah keburu mood nya berubah menjadi ga gitu excited, kami pun malas untuk jalan lebih jauh untuk explore kiri dan kanan pantai.

Pantainya pas lagi surut, jadi jejak-jejak budidaya rumput laut pun terlihat jelas dari bibir pantai. Disini penduduk setempat menaruh harapan dan sumber rejeki dengan budidaya rumput laut sudah sejak lama. Walaupun Pantai Pandawa saat ini wisatanya mulai dikenal oleh banyak orang, namun mereka tetap berusaha menjaga eksistensi. 

Beda moment beda point of view dan feeling terhadap suatu tempat. Mungkin kata-kata itu cocok memperkuat kesan yang aku dapat setelah mengunjungi tempat ini. Walaupun bagiku Pantai Pandawa bukan pantai yang indah seperti Dreamland atau Bluepoint, mungkin bagi yang lain tetap indah, tergantung juga misalnya pas datang kesini laut lagi pasang sehingga tanah-tanah coklat ditengah laut terendam air :) hehehe, gara-gara banyak kelihatan tanah coklatnya ini yang bikin aku ilfeel sama pantainya ;)

Tar lain kali coba datang lagi, siapa tau lebih beruntung dan terpesona sama pantai ini hehehe. 

Tebing-Tebing Kapur yang Dipapas untuk Memberi Akses ke Pantai ini...

1 komentar:

Chapter #3, Beautiful Rinjani : Day 2 - Duka Lara dan Nikmat Menuju Plawangan Sembalun

Hari ini akan menjadi hari penuh tantangan. Bukit Penyesalan yang sudah ku dengar jauh hari akan menjadi ujian berat untuk kaki ku. Na...