Rabu, 01 Juli 2015

Chapter #3, Beautiful Rinjani : Day 2 - Duka Lara dan Nikmat Menuju Plawangan Sembalun

Hari ini akan menjadi hari penuh tantangan. Bukit Penyesalan yang sudah ku dengar jauh hari akan menjadi ujian berat untuk kaki ku. Namanya terdengar begitu sangar yak. Yupi, begitulah dia, udah bikin gentar para pendaki duluan. Apakah nantinya akan benar-benar membuat aku menyesal ketika sedang berada diantara 7 Bukit Penyesalan ini ? Mari disimak duka lara dan nikmat yang aku alami ya haha..

Dimulai dengan suasana pagi yang menyenangkan, nge teh biar tubuh lebih panas. Walaupun cerah tapi hawa dingin masih berjaga-jaga. Sarapan pagi ini spaghetti lagi, ehm quick cooking sih tapi kurang sehat juga ya keseringan Spaghetti. Agak kurang kreatif sebenernya Mas Fikri sebagai porter yang pengalaman menyajikan makanan untuk kami selama di gunung. Ya sudah lah ya apa mau dikata, JANGAN CEREWET PAN DI GUNUNG INI !! :)

Soal fisik, faktor umur memang ga bisa dikibuli. 2 teman cowok ku yang masih kepala 2 jalannya cepat banget. Kontras banget dengan aku, Yoan dan Happy yang sudah berkepala 3 *ahh ketauan d udah tuir nya hehe tapi early thirty lho yaaa hehe. Kami bertiga terlihat kepayahan, trek nya memang aduhai menyengsarakan teman..Sungguh-sungguh menguras tenaga. Menanjak terus ga ada ampun. Ditambah lagi mataharinya Indonesia Timur ini baru jam 7an aja udah kayak jam 12an sengatannya, jadi cepet capek. 

Untungnya nih, dikala kepala capek menatap kedepan trus menghadapi tanjakan demi tanjakan eh pas berbalik melirik ke belakang, ahh keren banget pemandangan nya. Padang Savana dari Pos 1 ke Pos 3 yang kami lewati kemarin terlihat indah bagaikan selimut ijo lereng pegunungan. Desa Sembalun yang dipeluk sama bukit-bukit disekitarnya pun memenuhi mata. Sedangkan di depan, ah Puncak Anjani gahar sekali tampangnya sambil memberi semangat bahwa aku semakin dekat. 

Rabu, 31 Desember 2014

Chapter #2, Beautiful Rinjani : Day 1 - Yang Bilang Padang Sembalun Itu Indah, Yess Ga Bohonggg


Hoamm...Selamat Pagi dari Desa Sembalun..Rasa excited berhasil mengalahkan rasa ngantuk pagi ini, tapi tetap aja kami ngaret hehe. Harusnya jam 4 pagi kami sudah mulai jalan, tapi akhirnya ngaret 1 jam. Kami berlima sudah dengan perlengkapan siap perang. Gaiter sudah terpasang rapi di kaki untuk menghalang pasir masuk ke sepatu atau binatang kecil yang bisa menyusup ke celana. Headlamp pun siap di kepala. 

Udara pagi begitu segar, hawa dingin masih menyergap tubuh. Kami mulai menyusuri melewati perkarangan penduduk dan perkebunan mereka. Tanah pun masih basah petanda tanah masih dilingkupi embun pagi. Sebentar saja kami sudah masuk area Padang. Di tengah kegelapan, langkah kaki harus benar-benar diperhatikan. Awas soalnya banyak ranjau kotoran kerbau :) Karena masih dekat dengan rumah penduduk, Padang ini adalah tempat bermain dan makan para kerbo. 

2 teman porter sudah jauh di depan, tinggal Mas Fikri yang sabar mengimbangi langkah imut kaki kami yang masih mencoba mencari ritme. Walaupun napas terengah-engah tapi karena udara fresh banget, jadi ga terlalu berat, recovery pun cepat. Mas Fikri menunjuk ke sebuah dataran tinggi, di paling atas nya terlihat kelap kelip sinar terang seperti cahaya bintang. Ternyata sudah Gunung Rinjani, dan cahaya-cahaya itu adalah sinar senter para pendaki yang sedang summit attack. Woww…Aku semakin termotivasi. Aku berharap besok malam aku pun ada di salah satu pendaki di atas sana.  

Minggu, 26 Oktober 2014

Chapter #1, Beautiful Rinjani Trip : Awal Sebuah Perjalanan



Apakah mimpi mu sama dengan mimpiku ? Mungkin banyak yang tidak sama tapi mungkin ada beberapa yang sama. Bersyukurlah kalau kamu punya mimpi yang sama dengan ku. Sure..Tempat itu sungguh indah, menampilkan keindahan beragam yang menemani langkah berat kaki dan napasmu, tidak membiarkan hanya keluhan capek mu yang keluar tapi akan seimbang dengan decak kagum dan rasa syukur mu. 

Semakin tinggi semakin indah, dan semakin menggoda untuk ditaklukan. Coba tanya mereka yang sudah pernah mendaki banyak gunung di Indonesia, aku percaya Gunung Rinjani pasti ada di peringkat atas list gunung yang mau didaki dan akhirnya dikagumi. Aku salah satu pengagumnya jauh sebelum aku berhasil berdiri diatas Puncaknya. 

Rasa cinta yang sudah lama tumbuh walaupun belum pernah ketemu langsung ibaratnya hahaaha. 5 tahun yang lalu, tahun 2009 September, hampir saja mendaki Gunung ini, dimana tiket pesawat juga sudah jauh hari dibeli. Jodoh yang tertunda, rencana pendakian dibatalkan karena Gunung Barujari yang adalah anak Gunung Rinjani dan hidup di tengah-tengah Danau Segara Anak meletus dan aktif mengeluarkan lava pijar .  

Entah gimana permulaannya, ide mendaki Rinjani muncul kembali di akhir tahun 2013. Seperti Gayung Bersambut, ide gila ini diterima oleh teman seperjuanganku dalam bertraveling ria terutama urusan ke Gunung hahaha. Ternyata kami masih sama-sama penasaran dengan Rinjani ini, karena dulu waktu batal juga aku bareng dia hohoho. kami mulai mencari pasukan tambahan dan akhirnya total yang ikut dalam ekspedisi ini berlima, 2 cewek tangguh dan 3 cowok perkasa :D

Jumat, 26 September 2014

#4 Bali Beach : Para Pandawa Juga Punya Pantai di Bali :)

Dari Bangli yang posisinya di Bali Utara ini aku berpikir kalau makan siang sekalian di Ubud adalah rangkaian schedule yang tepat. Dan ternyata kesalahan besar dan jadi penyesalan haha. Sebenernya ga salah juga kalau memang tujuannya setelah dari Ubud mainnya masih di sekitar situ juga, misalnya lanjut ke Kintamani, Danau Batur atau turun ke Tanah Lot. Tapi kami  donk yang agak aneh ini malah mau lanjut ke Bali Selatan untuk obok-obok pantai baru disana hehe. 

Dari Bangli ke Ubud itu jauh sekali walaupun kelihatan di peta dekat. Jadi ga ada rute potong yang bisa menghubungkan kedua area ini, malah sebaliknya kita harus memutar jalur menuju kearah Kintamani dan baru turun ke daerah Ubud..What a Perfect Rute !! *nyindir. Ditambah lagi karena budaya dan adat istiadat di daerah rute ini sangat kental akibatnya jalanan sering melambat karena ada kegiatan keagamaan dan rute pun beberapa kali dialihkan x_x.

Alhasil boro-boro bisa lunch di Bebek Bengil Ubud, yang ada cuma bisa ngebayangin bebeknya aja haha. Taunya langsung aja dari Bangli meluncur ke daerah Uluwatu. Well, kami skip Ubud, perut pun udah kasihan banget daritadi cuma dikasih janji surga akan ketemu bebek wakaka :D Akhirnya baru Lunch jam 3an dan untung ketemu Nasi Campur yang enak di sekitar Nusa Dua. Warung dengan label Nasi Ayam Ibu Oki ini sungguh memberi kenikmatan disaat perut lagi genting berat begini hahaha. Nasi Campur nya memang enak dan bisa request pedas atau ga pedas. 

Selasa, 09 September 2014

#3 Bali Ancient Village : Desa Cantik Itu Desa Penglipuran, Bangli

Siapa yang sering nonton FTV di SCTV ayo acung tangan ? Hehe, aku salah satunya juga, dulu pas masih jaman anak kostan. Pulang kerja ga ngapain-ngapain, ya nonton toh. Nah, paling seneng kalau lokasi syuting nya di Bali. Sambil nonton sambil bisa berkangen ria dan nostalgia jejak-jejak yang pernah ditinggalkan. Apalagi kalau pas lokasi nya adalah tempat yang pernah dikunjungi…Haduh, bisa sambil nonton sambil cerita ke sepupu 1 kamar gimana suasana disana, bagaimana perjuangan aku dulu nyampe kesananya. Soalnya, pertama kali ke Bali berdua sama teman kostan, kami bergaya backpacker banget. Demi target jangan sampe melewati budget yang sudah kami patok, kebanyakan transportasi yang kami pake adalah motor haha. 

Pencapaian terbesar dengan motor yang sampai sekarang paling berkesan buatku ketika perjalanan kami dari Kuta ke Danau Batur, yang sudah masuk daerah Kintamani nan jauh di utara Bali sana. Pake mobil aja berasa jauhnya, apalagi naik motor. Tapi seru banget. Bisa berkeliling naik motor ke Bali apalagi ke arah Bali utara melewati Ubud dan sekitarnya memang salah satu impian yang ingin aku lakukan. Karena itu ketika kesampean, perjalanan itu yang paling mengesankan, selain memang panorama di sekitar Danau Batur juga keren. Bahkan dulu kami sampe nyebrang ke desa Trunyan. Ahh..jadi kebawa nostalgia panjang kan hehehe. Sepertinya tar perlu nulis cerita pertama kali ke Bali dalam tulisan terpisah :) Pasti bakal bawel banget haha, pengalaman yang seru dengan banyak tempat yang berhasil didatangi, apalagi dengan total 10 hari ngebolang di Bali dan sampai ke Pulau Lombok juga. 

Ok, kembali ke pertanyaan FTV tadi. Nah, kalau sering nonton FTV yang lokasinya pas di Bali, kadang sering syutingnya di sebuah desa cantik yang rapi, tenang, dan tidak ada kendaraan bermotor satupun yang lewat. Akupun dibuat penasaran dimana desa itu, begitu eksklusif sekali. Ternyata Desa cantik itu bernama Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, masih satu Kabupaten dengan Danau Batur. 

Minggu, 31 Agustus 2014

#2 Bali Beach Club : Akhirnya Kesampean Juga Rock Bar dan Bonusnya W Retreat and Spa

Hari ke 3 Business Trip di Bali, aku dan teman ku memanfaatkan waktu menuju Rock Bar, salah satu Bar yang tentunya terkenal. Nama Rock Bar sudah aku dengar dari tahun 2011, pas di tahun itu aku lagi prewed di Bali *nostalgia haha :p. Cuma karena keterbatasan waktu, jadi ga bisa menyelipkan schedule kesana. Bahkan pas akhir tahun 2011 menyambut New Year Eve aku berkesempatan ke Pulau Dewata lagi tapi tetap saja belum berjodoh ke Rock Bar. 

Rock Bar adalah bagian dari Ayana Resort and Spa, salah satu Luxury Hotel dengan beberapa penghargaan berkelas International. Yang paling anyar, di tahun 2013 menyandang World's Best Hotel dari Travel + Leisure, International Magazine yang base nya di New York. Banyak keistimewaan dari Ayana, mulai dari lokasinya yang berada di ujung Jimbaran Bay yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, menjanjikan view yang berbeda dan istimewa, dengan private beach berlaut biru tosca dan berpasir putih bersih.     

Relakan kocek sebesar $ 450/night atau sekitar 5 juta untuk 1 malam saja *WoW!, Itupun harga kamar yang paling murahh lho. Tapi jangan khawatir, dengan duit segitu bayangkan mewah nya fasilitas Ayana yang akan memanjakan Anda, pastinya akan membuat Anda malas untuk berpergian ke tempat lain. Dengan luas 90 Hektar di Selatan Bali ini, ga hanya menginap di kamar hotel yang bisa dipilih, tapi Ayana juga menyediakan 78 private villa yang tentunya punya private swimming pool juga. Jadi kalau suasana romantis yang dirasakan tidak mau Anda bagikan dengan tamu lain, tinggal di villa-villa yang lokasinya tepat ditepi bukit di depan Samudera Hindia adalah pilihan yang paling tepat dan super romantis :)  

Rabu, 23 Juli 2014

#1 Bali Beach Club : Mencoba Potato Head, Motel Mexicola dan Ku De Ta

Enjoy life at Potato Head, Bali..
Siapa yang sanggup menyangkal kalau Indonesia beruntung punya Bali. Ga jarang juga kita dengar kalau bule-bule di luar negeri sana lebih sering mendengar Bali daripada Indonesia sendiri. Lebih gila nya mereka ga tau kalau Bali itu di Indonesia atau ada yang nyeletuk "Indonesia, Where is Position in Bali ? " Ekstrem memang tapi itulah kenyataannya.

Berasa ga kalau pas nyampe di Bali itu perasaan nya berbeda sekali ? Harum wewangian yang berasal dari sesajen yang diletakkan di berbagai sudut semerbak kuat ditangkap penciuman serta alunan musik nya yang khas memberi kesan "Welcome" yang berbeda. Rasanya tulang ngerti banget bahwa disini tempat untuk bersantai dan liburan walaupun datang ke Bali untuk urusan kerja sekalipun hehehe. 

Sampai saat ini dari pertama kali ke Bali tahun 2009 aku sudah berkesempatan 5x ke Pulau Dewata ini. Bosan ?? Ga Pernah Bosan

Bali selalu punya banyak daya tarik yang rasanya tidak habis untuk di explore. Ada Pantai Baru yang dibuka, ada Cafe baru yang lagi Hits, atau ada resort baru yang punya konsep yang keren. Banyak lah, dan Bali itu sendiri kan luas. So far sudah 5x kesana pun aku belum pernah main ke Lovina, Tulamben ataupun Pura Besakih. Seringnya juga nginap di daerah Kuta, belum pernah merasakan menginap di Ubud yang dipengen udah dari lama tapi belum kesampean. Nah, berarti belum semua sempat di explore, yang berarti juga punya alasan juga untuk liburan ke Bali lagi hahaha. 

Well, kali ini mau share dan cerita tempat-tempat yang sempat aku datangi di sela business trip selama 4 malam di bulan Maret 2014 kemarin. Karena kebanyakan memanfaatkan waktu di malam hari, otomatis Beach Club yang jadi incaran tempat nangkring :) 

Chapter #3, Beautiful Rinjani : Day 2 - Duka Lara dan Nikmat Menuju Plawangan Sembalun

Hari ini akan menjadi hari penuh tantangan. Bukit Penyesalan yang sudah ku dengar jauh hari akan menjadi ujian berat untuk kaki ku. Na...