Selasa, 29 Januari 2013

Amerika : 15 jam perjalanan panjang, Jakarta - Taipei - San Fransisco

Amerika, I am coming!!! 

Sampe di Bandara San Fransisco
Sebenarnya masih ga percaya aku punya kesempatan ini, masih deg-degan sampai hari keberangkatan walaupun visa sudah ditangan. Yah, bisa jadi kan kalau jodohnya cuma sampai visa di approve aja, gara-gara kalo mendadak sakit typhus jadi perlu dirawat atau orang tua sakit jadi harus pulkam dll haha *parno berlebihan ye, untungnya ga ada skenario itu terjadi :D

Persiapannya cukup menyita perhatian, fisik, duit, dan hati. Dari mulainya buat itinerary sendiri mau kemana-mana aja, meeting berkali-kali, cross check dan konfirm apakah sesuai juga dengan keinginan customer (trip kali ini ada 1 customerku juga diundang ikutan dan segala sesuatunya diatur oleh kantorku).
Kantong juga menjerit karna harus beli ini itu, ditambah sudah masuk musim dingin disana which is yang perlu dibawa lebih banyak khususnya baju dingin.


Well, kami (bertiga) bener-bener memanfaatkan kesempatan, sudah mulai berangkat tanggal 4 Nov 2011, padahal Conference di Las Vegas nya sendiri itu baru mulai tanggal 8-11 Nov hehe..Wajarlah ya, harga tiketnya sendiri sekitar USD 1.400 PP, untuk kelas Ekonomi Eva Air, kan sayang banget udah segitu mahal cuma 5hari disana dan cuma muter di Vegas aja. Pak Bos sendiri selalu menekankan setiap pembicaraan mengenai trip ini bahwa ini adalah Business Trip (mungkin Pak Bos punya feeling gimana tingkah laku anak buahnya ini kalau traveling) Siap Pak Bos, noted haha...

Kami memutuskan kota San Fransisco, Negara bagian California, sebagai Entry Port kami. Karena tidak ada direct flight dari Jakarta yang bisa langsung ke Las Vegas. Menuju San Fransisco kita bisa pilih lewat jalur Samudra Pacific atau melalui benua Europe. Kalau diturut hati sih maunya lewat Europe tapi perjalanannya lebih lamaaaa dan tentunya costly sekali untuk harga tiket. Karena San Fransisco ada di west coast nya Amerika jadi jalur terbaik melewati Samudra Pacific. Kecuali kalau kita ke New York yang ada di East Coast nya Amerika malah lebih efektif transit di Europe.

Amerika itu gede banget dan baru kali ini memperhatikan peta Amerika secara detail dan baru tau secara specific dimana letak San Fransisco, New York, Vegas, Arizona dll. Gimana ga gede, dari San Fransisco ke New York aja masih butuh sekitar 7 jam pake pesawat. Ehm cukup setara kalau dari Jakarta ke Papua. 

So, untuk 10 hari ke depan, plan kami akan mengunjungi 4 kota di sana, San Fransisco, Arizona, Las Vegas dan terakhir yang akan jadi Exit Port kami yaitu Los Angeles....hohoho... Sebentar lagi aku bisa foto-foto dengan background Signboard Hollywood :D Ga pernah nyangka kan yang biasanya cuma dilihat di film doankkk, nanti akan merasakan hawanya kota Los Angeles secara langsung.

Ok, Perjalanan panjang dimulaiii, flight kami jam 2 siang dari Jakarta, dan langsung menuju Taipei yang menjadi tujuan awal sebagai connecting flight / Transit kami. Perjalanan makan waktu 5 jam *huffhh, dan baru kali ini naek pesawat gede 2 tingkat haha...*norak.com. 
Dalam pesawat Eva Air
Bagiku sendiri 5 jam di pesawat rasanya lama sekali, udah mati gaya, untung nya banyak kursi yang kosong, jadi bisa pindah kursi lain dan tiduran. Bagi teman ku sendiri (cewek) 5jam ini rasanya mau pingsan kali dia, soalnya dia phobia naek pesawat.

Temanku, mencoba menyingkirkan ketakutan :D
Dari mulai mau take off dia sudah grasak grusuk, memejamkan mata dan pegangan yang kuat :D, apalagi dia merasa lewat Samudra Pacific itu rawan turbulence hebat, kan sering ada topan, so kalau pesawat sudah mulai goyang-goyang dangdut, mulai lah resah dan gelisah dia. aku sih sudah terbiasa dengan parno nya dia, kita sering business trip bareng. Malah kadang-kadang aku usil menggoda dia. Cuma kalo pas memang turbelence nya kencang, aku pasti berusaha untuk menguatkan dia bahwa tidak akan ada apa-apa :D

Tiba di Taipei International Airport (Taoyuan) sudah malam hari sekitar jam 8. Flight berikutnya jam 11, sisa waktu 3jam ini kami pakai dengan keliling di Bandara. Mungkin sudah malam hari dan jam segini tidak terlalu banyak penerbangan, kesan bandaranya sepi tapi bersih, lebih bagus dari International Airport kita pastinya.

Bandaranya lagi sepi, pas malam hari
Airport Directory
Seperti International airport lainnya, banyak counter yang membantu membunuh waktu dan menggoda dompet. Untungnya tidak tergoda juga sih, takut duit kurang tar di US malah menggembel. 

bisa selonjoran disini sambil menunggu connecting flight berikutnya :D
Toko Sanrio, awhh Hello Kitty centil didepan toko
Ada Toko Sepeda juga :D
Dimsum
Anyway, pas pengecekan untuk siap-siap ke flight menuju San Fransisco, tripod ku ga boleh masuk ke pesawat. Padahal sudah dijelaskan bahwa ini Tripod dan fungsinya untuk kamera, tapi tetap aja petugas disana ngotot tripod ga boleh masuk, jelas-jelas dari Bandara Indonesia gak apa-apa. Aku juga bingung apa yang dilihat oleh petugas dari sisi resiko keselamatan dengan Tripod bawa masuk pesawat. Akhirnya mau ga mau aku harus merelakan untuk dimasukin ke bagasi. Bukan apa-apa sih, takutnya tercecer aja dan hilang, bisa ribet urusan di San Fransisco untuk hal ini aja. Untung nya balik sih Tripod nya. 

Flight ke San Fransisco ini sungguh lama dan bener-bener mematikan gaya. 10 jam boo di pesawat. Dan kali ini ga bisa tiduran selonjoran karena pesawatnya full. Ternyata banyak juga orang China/Taiwan yang ikut flight ini, dan kebanyakan dari mereka sudah warga negara Amerika. Bisa kulihat dari passport biru yang mereka pegang. Hebat yah, orang China ini sebaran nya dimana-mana. Tapi ga heran ada banyak orang China di San Fransisco, secara disana China Town nya terbesar kedua di Amerika setelah New York. 

Karena perbedaan waktu yang significant yaitu lebih lambat 14 jam dari Jakarta atau 13 jam dari Taiwan, sampe di San Fransisco lagi-lagi malam hari. tapi kita masih untung , karena disini baru tanggal 04 Nov juga, tanggal yang sama dengan kepergian kita. Yang lucu nya, ketika melewati suatu titik di Samudra Pacific langitnya terang, jadi dari suasana malam berganti terang dan berganti malam lagi dalam 1 kali penerbangan ini. 

Di Bandara San Fransisco melewati imigrasinya ternyata ada sesi tanya jawab lagi..haduhhh....kirain langsung di cap aja Passport nya. Pertanyaan nya sih seputar untuk kepentingan apa, berapa lama, tinggal dimana, dll. Dari jawaban kita, petugas imigrasi baru memberikan permit berapa lama kita bisa stay di negaranya dalam kunjungan ini. Kami bertiga dapat permit bisa stay di Amerika selama 6 bulan..

Disuruh tinggal 1 bulan juga ga kuat bayar biaya hidup disana, boro-boro bisa sampe 6 bulan :p. San Fransisco terkenal dengan highest living cost, apalagi untuk ukuran kita orang Indonesia yang duitnya Rupiah itu, mana kuatttt.....

Udara dingin langsung menyambut kami begitu keluar dari bandara. Di San Fransisco Musim dinginnya tidak sampai bersalju, dan rata-rata kota yang ada di west coast Amerika seperti Los Angeles juga, musim dinginya berupa angin dingin yang menusuk tulang. Suhu malam itu sekitar 10 derajat dilihat dari weather status di Iphone ku. Dingin kan....bbrrrr. Gaya orang-orang semua nya pake jaket tebal, celana panjang dan bersepatu. 

Malam yang panjang, terus-terusan mengalami malam walau sudah perjalanan 11 jam, harusnya tidur tapi tidak bisa tidur, jetlag dimulai... jam biologis masih mengikuti waktu Indonesia yang sudah siang hari. Kalau saat ini di San Fransisco jam 8 malam, di Indonesia sudah jam 12 Siang hari berikutnya. 

11 komentar:

  1. Sungguh perjalanan yang panjang, belum lagi kena enseer di imigrasi amerika......cape deeehhhhh.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi..Sebenernya lebih panjang pas balik dari Los Angeles ke Jakarta, total 14 jam di pesawat aja, transit tetap di Taiwan. Cuma ini berasa panjangnya karena banyak keribetan hihihi....

      Hapus
  2. Wohooo... smoga nnti bsa k amrik jugaa :D

    BalasHapus
  3. Hallo Chairil, Yupi..Semoga bisa kesana ya. Kadang bisa dapat kesempatan yang ga terduga juga hohoho.. ;)

    BalasHapus
  4. Woooo....bisa tlg jelasin waktu pemeriksaan di bandaranya [USA]..soalnya aku mo ke sana juga /Texas dan baru kali pertama...trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Mas Kartono,

      Wah seru ya bisa ke Texas. Anyway pas pemeriksaan disana bikin deg2an karena kita tersugesti kalau akan sulit padahal pas ud berhadap2an sama petugas nya process akan mengalir aja. Pertanyaan yg ditanyakan basic juga seperti "dlm rangka apa kesini" "berapa lama " tinggal dmn" yg mostly kita ud lumayan prepare utk pertanyaan2 itu. Cuma ya krn tampang petugas nya yg ga ramah bikin kita takut haha. Semoga lancar nanti Mas.

      Hapus
  5. Kalau boleh tau berapa ya budget novi ke us 10 hari itu?

    BalasHapus
  6. Kalau boleh tau berapa ya budget novi ke us 10 hari itu?

    BalasHapus
  7. Aku jg mou ke US California US. Di imigrasi US sulit tuk lolos masuk??? Maksudnya tidak sampai di deportasi balik Indo

    BalasHapus

Chapter #3, Beautiful Rinjani : Day 2 - Duka Lara dan Nikmat Menuju Plawangan Sembalun

Hari ini akan menjadi hari penuh tantangan. Bukit Penyesalan yang sudah ku dengar jauh hari akan menjadi ujian berat untuk kaki ku. Na...